Sepintas tentang Mubaligh Hijrah Muhammadiyah
Islam adalah agama yang menganjurkan dan menyuruh umatnya agar senantiasa melakukan amar makruf nahi mungkar yang berarti memerintahkan agar senantiasa melaksanakan hal-hal yang baik dan menjauhi dari hal-hal yang dilarang oleh Allah dan Rasulnya. Usaha dalam menjalankan syariat yang demikian itu dinamakan dakwah. Sebuah dakwah memerlukan perjuangan yang tidak mudah, kadang manis kadang pahit juga terasa. Itulah lika-liku dakwah islam. Bahkan dakwah juga terkadang perlu yang namanya pengorbanan jiwa, harta, mental dll. Semua itu kadang di perlukan dalam menjalankan dakwah yang mulia ini.
Setiap orang islam dan mengaku sebagai orang yang beriman kepada Allah dan rasulnya wajib hukumnya menjalankan dakwah islam semampunya. Dalam hal ini dakwah amar makruf nahi mungkar hukumnya wajib. Dalam kancah dewasa ini, dakwah sendiri diperankan oleh para da’i atau para mubaligh-mubaligh yang menyampaikan dakwahnya dengan cara-cara yang mudah dipahami oleh para masyarakat. Dalam menjalankan dakwah islam para da’i atau mubaligh-mubalighat dituntut agar dakwahnya senantiasa mengarah kepada hal-hal yang positif dan tidak memecah belah ummat, inilah esensi yang dilakukan oleh para da’i kreator masa dewasa ini. Dakwah di era global sekarang ini begitu canggih dan lebih menjangkau masyarakat luas. Akan tetapi berat dan besar sekali tantangannya. Terlebih diimbangai dengan sarana dan prasarana informassi dan komunikasi yang lengkap nan canggih. Sebut saja televisi. Setiap rumah hampir pasti memiliki layar kaca ini, tidak siang tidak malam akan senantiasa menyebarkan informasi dan berbagai hal.
Kemudian tentang mubaligh hijrah. Kata mubalihg hijrah merupakan susunan dua kata yang berasal dari dua kata yang berbeda yaitu “mubaligh’ dan “hijrah”. Mubaligh berarti penyampai, lebih khususnya seorang yang menyampaikan tentang ajaran-ajaran islam. Sedangkan hijrah berarti pindah. Sedangkan makna mubaligh hijrah secara keseluruhan maksudnya adalah seorang mubaligh yang ditugaskan untuk berdakwah di daerah orang baik itu daerah kampung, kota dan lainnya yang berasal dari luar daerah tersebut. Jadi secara singkatnya da’i atau mubaligh tersebut adalah pindahan dari daerah lain.
Tentang mubaligh hijrah ini. Salah satu lembaga atau instansi organisasi yang mengadakan program mubaligh hijrah adalah organisasi Muhammadiyah yang sudah sangat lama menekuni dan memberi perhatian yang besar terhadap kebutuhan dakwah ini. Mubaligh hijrah muhammadiyah ini dilakukan pada bulan ramadhan. Lebih khususnya kegiatan mubaligh hijrah ini dilakukan oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyag Yogyakarta. Menurut pengalaman penulis yang pernah mengikuti kegiatan ini. Sebelum kegiatan di mulai, para mubaligh dan muballighat dibekali dahulu dengan pembekalan-pembekalan yang dirasa perlu yang dilaksanakan di gedung Unires Universitas Muhammadiyah Yogyakarta selama 3 hari. Kemudian setelah itu baru diterjunkan ke lapangan secara langsung 3 hari sebelum hari H puasa awal. Selama di daerah medan dakwah para mubaligh dan muballighat ditugaskan untuk menyempaikan dakwah di daerah tersebut. Mungkin ada yang dapat di daereah yang kota bahkan ada juga yang dapat di daerah yang terpencil seperti yang perrnah penulis alami. Akan tetapi hal tersebut tidak menjadi halangan bagi para muballigh dan muballighat yang memang sudah disiapkan meski pada situasai yang sulit seperti tidak ada air atau kondisi masyarakat yang pas-pasan atau bahkan adat istiadat masyarakat yang tidak mendukung kegiatan dakwah islam secara menyeluruh. Hal-hal yang demikian kerap ada dan sedikit banyak menyita mental para muballigh dan muballighat.
Setiap orang islam dan mengaku sebagai orang yang beriman kepada Allah dan rasulnya wajib hukumnya menjalankan dakwah islam semampunya. Dalam hal ini dakwah amar makruf nahi mungkar hukumnya wajib. Dalam kancah dewasa ini, dakwah sendiri diperankan oleh para da’i atau para mubaligh-mubaligh yang menyampaikan dakwahnya dengan cara-cara yang mudah dipahami oleh para masyarakat. Dalam menjalankan dakwah islam para da’i atau mubaligh-mubalighat dituntut agar dakwahnya senantiasa mengarah kepada hal-hal yang positif dan tidak memecah belah ummat, inilah esensi yang dilakukan oleh para da’i kreator masa dewasa ini. Dakwah di era global sekarang ini begitu canggih dan lebih menjangkau masyarakat luas. Akan tetapi berat dan besar sekali tantangannya. Terlebih diimbangai dengan sarana dan prasarana informassi dan komunikasi yang lengkap nan canggih. Sebut saja televisi. Setiap rumah hampir pasti memiliki layar kaca ini, tidak siang tidak malam akan senantiasa menyebarkan informasi dan berbagai hal.
Kemudian tentang mubaligh hijrah. Kata mubalihg hijrah merupakan susunan dua kata yang berasal dari dua kata yang berbeda yaitu “mubaligh’ dan “hijrah”. Mubaligh berarti penyampai, lebih khususnya seorang yang menyampaikan tentang ajaran-ajaran islam. Sedangkan hijrah berarti pindah. Sedangkan makna mubaligh hijrah secara keseluruhan maksudnya adalah seorang mubaligh yang ditugaskan untuk berdakwah di daerah orang baik itu daerah kampung, kota dan lainnya yang berasal dari luar daerah tersebut. Jadi secara singkatnya da’i atau mubaligh tersebut adalah pindahan dari daerah lain.
Tentang mubaligh hijrah ini. Salah satu lembaga atau instansi organisasi yang mengadakan program mubaligh hijrah adalah organisasi Muhammadiyah yang sudah sangat lama menekuni dan memberi perhatian yang besar terhadap kebutuhan dakwah ini. Mubaligh hijrah muhammadiyah ini dilakukan pada bulan ramadhan. Lebih khususnya kegiatan mubaligh hijrah ini dilakukan oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyag Yogyakarta. Menurut pengalaman penulis yang pernah mengikuti kegiatan ini. Sebelum kegiatan di mulai, para mubaligh dan muballighat dibekali dahulu dengan pembekalan-pembekalan yang dirasa perlu yang dilaksanakan di gedung Unires Universitas Muhammadiyah Yogyakarta selama 3 hari. Kemudian setelah itu baru diterjunkan ke lapangan secara langsung 3 hari sebelum hari H puasa awal. Selama di daerah medan dakwah para mubaligh dan muballighat ditugaskan untuk menyempaikan dakwah di daerah tersebut. Mungkin ada yang dapat di daereah yang kota bahkan ada juga yang dapat di daerah yang terpencil seperti yang perrnah penulis alami. Akan tetapi hal tersebut tidak menjadi halangan bagi para muballigh dan muballighat yang memang sudah disiapkan meski pada situasai yang sulit seperti tidak ada air atau kondisi masyarakat yang pas-pasan atau bahkan adat istiadat masyarakat yang tidak mendukung kegiatan dakwah islam secara menyeluruh. Hal-hal yang demikian kerap ada dan sedikit banyak menyita mental para muballigh dan muballighat.
Thanks Artikelnya Gan
ReplyDeletejadi Makin banyak Ilmu
http://animasiindoku.blogspot.com/2013/09/shingeki-no-knojin-episode-21.html
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete